Sejak buah hati pertama,Syahidah Asma
Amina(4 tahun) lahir, saya dan suami bertekad memberi pendidikan islami sejak
dini.Saat ia berumur tiga tahun ,saya menceritakan warisan rasullah saw.Asma
antusias.Wajahnya takjub saya katakan warisan rasullah bukanlah sepeda mini
yang ia idamkan ,bukan boneka lucu yang ia sayangi atau krayon aneka warna
kesukaannya,tetapi Al-quran dan hadist.Alhamdulillah
Suatu malam,ketika akan tidur ,asma memperhatikan saya . “ummi,kok langsung tidur?” tanyanya.saya menjawab bahwa saya sangat
capaek,jadi tidak membaca cerita dulu.pertanyaan yang selanjutnya tak saya
duga. Umikan harusnya baca warisan rasullulah dulu?”saya ter kesiap dan
beristigtigfar.dengan gaya persis saya
jika sedang membujuknya,asma melanjutkan, “ayo mi ,kalau baca Al-Quran
sebelum tidur,umi nanti boleh naik pesawat,terus boleh berhenti di surge
sebentar “ (selama ini Asma menggap bahwa surge ada di baik awan dan bisa di
capai dengan naik pesawat ).Saya bangun mengambil Al-quran dan tilawah,sambil mencium keningnya dan
bebisik,”jazakillah, terimakasih ya
sayang sudah mengingatkan ummi.”
Hadist
rasullah yang mengingatkan musibah sekecil apapun sarana untuk mengapus
dosa,membekas di hatinya.Saya sering bilang,ketika ia tejatuh misalnya “sabar
ya sayang memeng sakit,tapi insya allah dosa asma di hapus karena sabar menahan
sakit.”Biasanya ia tanya,memang dosa asma apa? Tadai gak ganggu dede,enggak
rebut mainan dede.”
“Coba
asma ingat tadi shalat subuh enggak?”dia
tersenyum sambil menggeleng. “Allah sangat sayang sama asma,maka allah
mengingatkan asma dan ummi agar tidak meninggalkan shalat.” Dia pun mengangguk
tanda setuju.
Suatu
petang saya hendak pergi.ketika sudah pamit,tiba-tiba saya merasa igitan pada
kaki.reflek saya membuka kaus kakisambil menahan sakit.Masya allah,ternyata semut
hitam besar menempel di sana.semut jenis ini memeng banyak di rumah
saya,gigitanya membuat bengkak dan sakitnya menyangat.sewaktu asma
menghampiri,saya bilang, “lihat
deh,lubang ini luka bekas semutnya
mengigit.”
Tiba-tiba
dengan pelan dia bilang,”ummi,coba ingat umi mungkin pernah melakkan dosa,jadi
allah inein ummi lewat semut itu.”seketika mata saya sedang berlinan,istigfar
dalam hati tak henti-henti ,malu dan haru menyelimuti.sambil memeluknya saya
bisikan,”iya umi banyak melakukan dosa, jadi allah ngin mengapus dosa
ummi”.Matahari senja jadi saksi ketika seorang bocah mengevaluasi amal ran
tuanya.Alhamdulillah,terimakasih ya allah telah menganugrahi buah hati yang
senantiasa mengingatkan.
Posting Komentar