Abu Hudazifah As-sahmi


Diriwayakan oleh ibnu Atsir dalam kitabnya “Usud al-Ghabah fi Ma’rifah ash-shahabah” dengan sanad darinya, dari ibnu abbas RA, dia berkata, ‘tentara romawi berhail menawan Abdullah bin Hudzafah as-sahmi salah seorang sahabat nabi SAW. Kemudiansalah seorang  penguasa romawi berkata kepadanya, “masuklah agama nasrani atau kalau tidak, aku akan mencampakkanmu ke dalam tugu api.” “aku tidak mau,” jawab Abdullah bin hudzafah. Maka penguasa nasrani memanggil anak buahnya untuk mendatangkan tunguku penggorengan yang telah dipenuhi dengan minyak yang mendidih. Penguasa romawi lalu memerintahkan anak buahnya agar membawa salah seorang  tawanan islam lain yang tertangkap oleh romwi, kemudian dipaksa untuk masuk agama nasrani. Ketika tawanan tersebut menolak tawaran untuk masuk nasrani maka dia segera dicampakkan kedalam tungku  penggorengan. Akibatnya tubuh beserta tulang-belulang tawanan muslim tersebut meleleh dan hancur. Kembali penguasa Romawi berbicara kepada Abdullah bin Hudfazah, “masukkan agama nasrani atau akan aku campakkan dirimu kedalam tungku penggorengan !” “aku tidak mau,” jawab Abdullah bin Hudfazah. Akibatnya penguasa nasrani tersebut memerintahkan anak buahnya agar melemparkan Abdullah bin hudzafah ke dalam tungku penggorengan. Pada saat itu Abdullah bin hudzafah menangis, sehingga pasukan romawi mengatakan, “dia benar-benar ketakutan dan khawatir sehingga dia menangis.” Segera pasukan romawi membawa Abdillah bin hudzafah menghadap pimpinan mereka.
            Ketika dihadapan pimpinan romawi nAbdullah bin hudzafah berkata, “janganlah engkau mengira aku menangis karena aku takut terhadap apa yang akankamu lakukan atas diriku. Akan tetapi aku menangis karena aku mempunyai satu nyawa saja yang bias kukorbankan untuk Allah SWT aku sangat mengingkan mempunyai nyawa sejumlah rambut di kepalaku kemudian engkau bunuh aku sebagaimana yang akan engkau kerjakan kepadaku.”
            Ibnu Abbas melanjutkan.’ Pimpinan romawi terheran-heran dengan jawaban yang diberikan Abdullah bin hudzfah, sehingga dia tertarik untuk membebaskannya pimpinan romawi romawi tersebut kemudia berkata,”ciumlah kepalaku maka aku akan membebaskanmu.” Abdullah bin hudzafah menjawab, “aku tidak mau.” Pimpinan romawipun berkata, masuklah agama nasrani maka engkau akanku nikahi dengan salah seorang gadisku dan aku berikan setengah kerajaanku.” Abdullah bin hudzafah memberikan jawaban yang sama, “aku tidak mau.” Pemimpin romawi itu melanjutkan tawarannya, “ciumlah kepalaku maka akanku kubebaskan mu dan delapan puluh tawanan dari kaum muslimin.” Mendengar tawanan tersebut Abdullah bin hudzafah segera menjawab, “kalau itu tawaranmu maka baiklah aku terima permintaanmu,” kemudian Abdullah bin hudzafah maju dan mencium kepala pimpinan romawi. Lalu pimpinan romawi melepaskan Abullah bin hudzafah bersama dengan delapan puluh tawanan dari kaum muslimin. Ketika mereka kembali dan menghadap Umar bin kahattab RA,Umar pun bergegas menemui Abdullah bin hudzafah dan mencium kepalanya.
                        
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Rawa Banteng Blogger - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger